Depok.suara.com, Terpilihnya Kota Depok sebagai wakil Indonesia lantaran masuk jejaring Kota Kreatif UNESCO mendapat sorotan dari Anggota DPR RI Komisi X Ir Nuroji.
"Kota Depok belum layak menjadi Kota Kreatif karena belum ada yang bisa dibanggakan dari Depok itu sendiri," kata Nuroji
Lebih lanjut Nuroji mengatakan, sebenarnya kami sudah sodorkan dan usulkan hal tersebut, tapi harus dibangun dulu dan dipersiapkan bukan langsung penunjukan.
"Untuk mencari apa yang dibanggakan Depok dimana, kan belum ada dan belum jelas,"tuturnya.
Baca Juga:Nekat Oles Lem China ke Bibir, Nasib Pria Ini Berakhir Pilu
Dia juga menyinggung pembentukan 5000 Wirausaha Baru, dia menduga 5000 Wira Usaha Baru perlu dilakukan verikasi juga.
"Apa tukang kerupuk, kritik dong, apa dibilang kuliner atau dibidang apa mereka, paling itu doang dan tidak bisa dibilang kreatif,"katanya.
Nuroji memperbandingkan Depok dengan Ambon yang mendapatkan penghargaan dari Unesco sebagai Kota musik. Di sana ada anak anak bermain musik dan bagus dan itu dikatakan sebagai Kota Kreatif.
"Kota Ambon ada iconnya musik sementara Kota Depok apa icon sebenarnya,"katanya.
Di Ambon ada gedung musik, Kreatif dan sanggar yang ada disana didukung oleh Pemerintahnya.
Baca Juga:10 Pedangdut Mantab Menggunakan Jilbab, Semakin Cantik dengan Busana Tertutup
"Sementara di Depok ada apa, ada pelatihan 5000 wirausaha, apa setelah melakukan pelatihan mereka akan jadi wirausaha,"pungkasnya.
Seperti diketahui, Kota Depok dan Solo ditetapkan sebagai kota yang akan mewakili Indonesia untuk masuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023.
Penetapan itu dilakukan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023.
Dalam nominasi, Depok dan Solo mengungguli kota lainnya seperti Bantul, Bitung, Salatiga, dan Ponorogo. Nantinya, Depok dan Solo bakal bersanding bersama kota-kota kreatif lainnya di dunia.