Depok.suara.com - Agnes Gracia Haryanto kini menjadi perbincangan karena mengaku telah melakukan hubungan seksual sebanyak lima kali dengan Mario Dandy Satrio. Hal ini terungkap dari persidangan di Pengadilan Jakarta Selatan.
Tetapi kini berbeda sebuah video yang menunjukkan bahwa Agnes Gracia Haryanto menangis saat pengakuan tersebut. Dirinya mengaku terpaksa melakukan hubungan seksual dengan Mario Dandy Satrio.
Dilihat dari kanal YouTube Kabar Politik, pada narasinya disebutkan bahwa Agnes Gracia Haryanto mengaku telah melakukan hubungan seksual sebanyak lima kali dengan Mario Dandy. Dirinya melakukan itu dengan terpaksa.
Pada video tersebut juga terlihat polisi tengah memperlihatkan rekaman dirinya melakukan hubungan seksual dengan Mario Dandy Satrio. Ada juga Mario Dandy Satrio dan Agnes Gracia Haryanto yang tengah menunduk.
Baca Juga:6 Cara Membedakan Barcode QRIS Asli dan Palsu, Waspada Penipuan Barcode Kotak Amal
Bahkan disebut juga ada rekaman CCTV yang merekam adegan asusila tersebut. Walau tidak jelas apa video yang dimaksud.
Namun seperti apa kebenaran informasi tersebut?
Cek Fakta
Setelah didengarkan untuk cek fakta, ternyata ada ketidaksesuaian antara judul, sampul video, serta isi kanal YouTube Kabar Politik.
Faktanya video berdurasi 10.05 menit itu hanya mengutarakan info dari seorang narator. Tetapi narator tersebut tidak menyertakan sumber dari pemberitaannya.
Baca Juga:4 Entitas Kosmik di MCU yang Terkuat, Telah Ada Sebelum Manusia Diciptakan
Di sisi lain hingga kini belum ada kabar bahwa Agnes Gracia Haryanto mengaku terpaksa melakukan hubungan seksual. Bahkan hingga kini juga muka Agnes Gracia Haryanto tidak terekspos ke media.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan video unggahan Kabar Politik itu tidak menyampaikan informasi secara tepat.
Faktanya video yang merekam tindakan asusila antara Mario Dandy Satrio dan Agnes Gracia Haryanto belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai Cek Fakta bisa dibaca di laman ini.