Depok.suara.com - Delusi merupakan istilah lain dari paranoid yang mana tergolong sebagai gangguan jiwa serius (psikosis). Tanpa sadar, ternyata wanita pernah mengakami delusi lho. Penderita biasanya membayangkan sesuatu yang gak nyata tanpa ia sadari.
Masalah jiwa ini akan membuat penderita memiliki keyakinan besar terkait hal yang gak nyata. Bahkan, muncul spekulasi negatif yang ia pikirkan padahal belum tentu kebenarannya.
Gangguan delusi membuat penderita salah paham akan orang lain. Ia cenderung suka menafsirkan sesuatu dari sisi negatif padahal belum tentu benar bahkan kerap dibesar-besarkan.
Inilah yang membuat penderita hidup dalam imajinasinya. Ada yang terperangkan hingga mengabaikan kehidupan nyata, namun adapula yang tetap bisa hidup ‘normal’ dan mengesampaingkan khayalannya.
Baca Juga:7 Inspirasi Outfit Warna Cokelat ala Clairine Clay, Istri Joshua Suherman yang Selalu Stylish
Melansir beberapa sumber, Minggu (22/1/2023), disebutkan bahwa wanita lebih berisiko mengidap delusi dibandingkan pria, lho. Lalu, apa saja faktor penyebab gangguan jiwa serius ini? Yuk, simak selengkapnya.
1. Faktor genetik
Salah satu penyebab delusi adalah faktor keturunan yang mana keluarga penderita memiliki riwayat gangguan yang sama.
Oleh karena itu, gangguan delusi sangat mungkin menurun dari orang tua ke anak, Beauty.
2. Faktor biologis
Selanjutnya, delusi dapat dipicu oleh adanya kelainan fungsi otak. Kondisi inilah yang menimbulkan persepsi dan pemikiran gak wajar muncul dipikiran penderita.
3. Faktor lingkungan
Meski terlahir dari keluarga dengan catatan bersih gangguan delusi, ada kemungkinan seseorang sehat juga mengalami delusi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Beauty, stres merupakan salah satu pemicu gangguan jiwa. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan juga dapat memicu gejala delusi. Kebiasaan ini juga berisiko menyebabkan kerusakan sel saraf.