Depok.suara.com - Tragedi Kanjuruhan memancing banyak pihak yang meminta para pengurus termasuk Ketua PSSI mundur sebagai bentuk tanggung jawab. Hal ini karena tragedi ini menewaskan sampai 131 suporter.
Permintaan ini bahkan memancing perdebatan panas antara pengamat sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel dengan Ketua Tim Investigasi PSSI, Ahmad Riyadh di salah satu stasiun televisi.
Penggalan video tersebut viral di media sosial. Dalam perdebatan tersebut, Bung Towel meminta petinggi PSSI buat memundurkan diri sebagai bentuk tanggungjawab moral.
Tetapi Ahmad Riyadh, menyatakan bila pengurus PSSI mundur, sama saja lari dari tanggung jawab. Sehingga dirinya tidak sepakat bila permintaan agar pengurus PSSI mundur disetujui.
Baca Juga:Korban Tragedi Kanjuruhan Total 678 Orang, 131 Meninggal dan 547 Terluka
Debat ini bermula ketika Bung Towel menjelaskan bahwa PSSI gagal menerapkan aturan FIFA yang wajib pada semua aspek yang bersinggungan dengan keamanan stadion.
Salah satunya tragedi di Kanjuruhan tersebut. Aturannya jelas bahwa dilarang menggunakan gas air mata namun petugas keamanan di sana memakainya sehingga membuat kepanikan suporter.
"Regulasi tentang stadium safety and security, di sana disebutkan itu larangan penggunaan gas air mata. Berarti ada kewajiban PSSI untuk menyampaikan peraturan ini ke aparat keamanan yang menjadi bagian dari panpel," terang Bung Towel.
Usai menerangkan, Bung Towel mengingatkan PSSI harus bertanggung jawab penuh atas insiden kelam bagi persepakbolaan tanah air tersebut. Menurutnya, sampai saat ini ia tidak melihat bentuk tanggung jawab yang diberikan PSSI.
"Bukan visi, tapi statement dan keputusan yang kandungannya tanggung jawab. Itu saya tidak lihat secara nyata," ungkap Tommy Welly.
Baca Juga:Anies Dituduh Bapak Politik Identitas, NasDem Pasang Badan: Mana Ada Manusia Sempurna
Mendengar pernyataan tersebut, Ahmad Riyadh pun menanyakan bentuk tanggung jawab yang dimaksud Towel untuk menyelesaikan masalah. "Apa contohnya, kasih contoh, bentuk tanggung jawab itu," kata Riyadh.
Dengan sigap Bung Towel menyatakan bahwa, "Harus mundur, mundur bagian dari tanggung jawab moral, karena PSSI tidak bisa melaksanakan pertandingan sepak bola, itu filosofisnya" ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa kalau mundur sama saja meninggalkan tanggung jawab. "Mundur dapat diartikan meninggalkan tanggung jawab. Enak aja mundur, nanti tafsirannya macam-macam," balas Riyadh.
Sumber: Suara.com